Di ujung timur Pulau Jawa, di sebuah tempat indah bernama Banyuwangi, terdapat sebuah kisah perjuangan yang menggambarkan tekad, harapan, dan kepedulian terhadap alam. Bukan sekadar kisah tentang manusia dan pantai, tetapi tentang melindungi kehidupan purba yang telah ada jauh sebelum manusia hadir: penyu laut.
Pantai Sukamade, salah satu pantai paling terkenal di Banyuwangi, menjadi saksi bisu dari siklus kehidupan penyu. Setiap tahun, penyu-penyu betina dari berbagai spesies datang ke pantai ini untuk bertelur. Dengan berat tubuh yang mencapai ratusan kilogram, mereka menggali pasir pantai yang halus untuk menanam telur-telur mereka dalam jumlah besar, kemudian kembali ke lautan dengan tenang. Namun, perjalanan ini tidak selalu mudah.
Bagi penyu, ancaman datang dari segala arah. Telur-telur mereka sering menjadi incaran para pemburu yang tak peduli akan kelangsungan hidup spesies tersebut. Sampah plastik yang memenuhi lautan menjadi penghalang bagi penyu muda yang baru lahir untuk mencapai laut. Dan abrasi pantai akibat ulah manusia mempersempit ruang mereka untuk berkembang biak.
Namun, di tengah ancaman ini, ada secercah harapan. Harapan yang dibawa oleh individu-individu penuh semangat, yang percaya bahwa perubahan bisa dimulai dari satu langkah kecil. Berawal dari masyarakat lokal memulai perjuangannya dengan menyelamatkan telur penyu dari ancaman predator dan pemburu sejak tahun 2009 silam.
Mereka yang peduli pada penyu di pantai tempat tinggal, tahu bahwa penyu adalah bagian penting dari ekosistem laut dan bahwa jika mereka punah, dampaknya akan merambat ke seluruh rantai kehidupan. Namun, pada saat itu, orang-orang di sekitarnya lebih banyak melihat penyu dan telur mereka sebagai sumber penghasilan daripada makhluk yang harus dilindungi.
Dengan langkah yang sederhana tapi bermakna, para penduduk Sukamade mulai mengumpulkan telur-telur penyu yang ditemukan dan merawatnya hingga menetas., mereka membuat tempat penetasan buatan untuk melindungi telur dari pemburu. Setelah penyu-penyu kecil menetas, mereka melepaskannya ke laut, berharap setiap ekor yang berhasil mencapai lautan akan membawa masa depan bagi spesies mereka.
Langkah kecil ini menarik perhatian banyak pihak. Mulai wisatawan domestik hingga mancanegara berduyun-duyun datang untuk menyaksikan pelepasan penyu, pada akhirnya membawa kesadaran tentang pentingnya pelestarian penyu mulai tumbuh. Namun perjuangan mereka tidak selalu mudah. Mereka menghadapi tantangan dari para pemburu telur yang sudah lama bergantung pada penjualan telur penyu sebagai mata pencaharian. Individu-individu yang peduli ini mendirikan Banyuwangi Sea Turtle Foundation sejak Juli 2011 silam untuk melindungi habitat Penyu yang kian lama mulai jarang berada. Selain pemburu, tantangan lain datang dari alam itu sendiri. Perubahan iklim dan kerusakan ekosistem laut mempersempit habitat penyu. Sampah plastik yang dibuang ke laut membahayakan penyu, yang sering kali mengira kantong plastik sebagai ubur-ubur, makanan favorit mereka.
Kini, Pantai Sukamade tidak hanya dikenal sebagai tempat wisata alam, tetapi juga sebagai simbol gerakan konservasi penyu di Indonesia. Ribuan penyu telah diselamatkan dan dilepaskan kembali ke laut, berkat usaha para masyarakat yang peduli dengan keselamatan hewan bercangkang tersebut.
Konservasi penyu merupakan bagian transformasi masyarakat Banyuwangi untuk selalu menjaga lingkungan tempat tinggal. Para turis maupun masyarakat yang ingin menyaksikan dan membantu langsung konservasi Penyu di Pantai Sukamade juga semakin dimudahkan oleh akses transportasi darat, udara maupun laut. Terkhusus bagi Anda yang ingin menggunakan transportasi laut, Anda bisa memesan tiket kapal secara online untuk menyebrangi Selat Bali dan melihat konservasi Penyu ini. PT ASDP Indonesia Ferry Persero menyediakan KMP Prathita IV yang beroperasi 8 kali sehari dalam seminggu. KMP Prathita IV memiliki fasilitas yang memanjakan para pengguna jasa. Terdapat, ruang penumpang dengan kursi reclining seat sehingga Anda bisa beristirahat dengan nyaman lengkap dengan AC yang sejuk. Lalu ada TV yang menayangkan acara maupun program yang menghibur. Bila bosan duduk, Anda bisa menuju geladak dan melihat pemandangan menakjubkan deretan kapal yang menyeberangi selat Bali dan menjadi pengalaman yang luar biasa sebelum melihat langsung konservasi Penyu di Pantai Sukamade.