Kebiasaan menjadi hal yang pasti ada dalam semua pribadi manusia. Setidaknya kebiasaan terbagi menjadi dua, yaitu kebiasaan yang baik dan kebiasaan yang buruk. Bila kebiasaan baik sering memberikan dampak positif, Kebiasaan buruk sering merugikan orang lain terutama ketika saat berlibur.
Saat sedang traveling, euforia dan rasa senang yang menggebu-gebu pasti dirasakan oleh semua traveller. Apalagi jika anda bepergian ke tempat yang belum pernah anda explore sebelumnya. Euforia tersebut kadang membuat para turis tersebut lupa akan hal yang paling penting yaitu merusak lingkungan. Anda pasti tau Pantai Kuta yang ada di Bali bukan? Anda juga pasti tau keadaan pantainya di sana seperti apa. Ya benar, banyak kondisi pantai pada sekarang ini sungguh tidak enak di pandang. Airnya kotor, dan banyak sampah plastik dimana- mana.
Nah, hal ini adalah pembelajar bagi anda saat ingin bepergian. Saat anda ke tempat baru, Tentunya anda tidak akan tau budaya- budaya atau aturan seperti apa yang berlaku yang ada di tempat tersebut. Tidak sedikit turis- turis yang mengabaikan aturan ini. Berikut adalah beberapa contoh dan perilaku yang harus diperhatikan saat Anda sedang berlibur.
Banyak hidden gem yang asri dan akhirnya menjadi populer belakangan ini, menjadikan banyak traveler yang datang ke destinasi tersebut. Masalahnya tak semua traveler itu baik, banyak dari mereka wisatawan yang membuang sampah sembarang, melakukan aksi vandalisme dan akhirnya mengganggu ekosistem cagar alam tersebut.
Bukankah menyedihkan ketika kita yang mengaku pecinta alam justru berperan aktif dalam merusak lingkungan? Kemanapun Anda bepergian, sangat dilarang keras untuk merusak alam yang indah.
Hal ini seringkali terjadi di negeri tercinta kita, Indonesia. Bayangkan jika Anda sedang mengantri untuk menunggu suatu hal tapi Anda malah di dahului orang lain. Mengesalkan bukan? Intinya kamu harus menghargai satu sama lain.
Tak hanya antrian, masih banyak orang yang menggunakan eskalator di fasilitas umum sambil mengobrol, padahal banyak orang yang hilir mudik di tempat ini. Jangan pernah menghalangi atau memblokir jalan mereka, karena bisa jadi mereka sedang mengejar jam keberangkatan transportasi umum.
Masih banyak wisatawan yang bersikap seenaknya kepada penduduk lokal hanya karena mereka membawa uang dan menguntungkan secara ekonomi. Bersikap seenaknya ini banyak versi seperti enggan menyapa warga lokal, seenaknya membuat keributan dan lainnya. Ingat saling menghargai menjadi salah satu aspek penting saat kamu 'bertamu' ke wilayah baru.
Sering terbawa emosi bila menghadapi hal yang tidak diinginkan seperti mengalami pelayanan yang kurang berkenan atau menyenangkan. Terkadang banyak turis suka marah marah dan komplain terhadap pegawai hotel atau toko bila tidak berkenan. Hati-hati, Anda bisa membuat keributan disana. Sebaiknya perilaku tersebut perlu diredam agar tidak membawa masalah di kemudian hari.
Lebih baik kamu betul-betul hindari kebiasaan ini karena mengundang masalah saat liburan seperti membeli tiket pada hari H keberangkatan. Bagaimana kalau Anda kehabisan tiket kapal untuk berlibur saat menyebrangi pulau? Tentu lebih baik memesan tiket kapal jauh-jauh hari agar jadwal liburan tetap sesuai jadwal dan liburan menjadi lebih nyaman.
Terkadang di beberapa tempat wisata, ada spot- spot tertentu yang tidak bisa diabadikan gambarnya. Masih banyak sekali turis- turis yang mengabaikan hal ini.Apalagi hal itu dilakukan hanya untuk sekedar update status dan posting konten di social media. Selain Anda dapat masalah, banyak juga yang mengikuti apa yang Anda lakukan pada waktu-waktu selanjutnya.
Bila kebiasaan buruk pada daftar diatas tak segera dibenahi, liburan tak lagi menyenangkan dan malah menambah masalah yang ada. Sudah sering terdengar bahwa gara-gara kebiasaan tersebut, turis nakal kerap mendapat sanksi dari warga lokal seperti diusir dari tempat hingga parahnya dibui dalam waktu singkat. Yuk jadilah turis yang selalu mengedepankan sopan santun serta ramah lingkungan.