Mendedikasikan Hidup Bersama Orang Utan, Konservasi Tanjung Puting Kalimantan

Dani Febrian
· 1 hari yang lalu · 18 min read
Mendedikasikan Hidup Bersama  Orang Utan, Konservasi Tanjung Puting Kalimantan

Salah satu kisah nyata yang inspiratif tentang pelestarian orangutan di Kalimantan datang dari seorang wanita bernama Dr. Biruté Mary Galdikas, seorang primatologis yang mendedikasikan hidupnya untuk melestarikan orangutan di Kalimantan. Sejak tahun 1971, ia telah mempelajari dan melindungi orangutan liar di Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah.

Galdikas berasal dari Kanada dan merupakan salah satu dari "Trimates", tiga wanita yang dipilih oleh ahli antropologi ternama Louis Leakey untuk mempelajari primata besar. Galdikas memilih orangutan, primata yang kehidupannya di alam liar masih sangat minim diketahui pada saat itu. Ketika ia tiba di Kalimantan, kondisi hutan tropis dan habitat orangutan sangat berbeda dengan yang ia bayangkan—tantangan lingkungan yang berat, serta perusakan hutan dan perburuan yang mengancam keberadaan orangutan.

Mendirikan Camp Leakey

Untuk melanjutkan upaya konservasinya, Galdikas mendirikan Camp Leakey di Taman Nasional Tanjung Puting. Di sana, ia memulai program rehabilitasi orangutan yang menjadi korban perburuan liar atau perdagangan hewan eksotik. Banyak bayi orangutan yang ditemukan tanpa induknya karena perburuan liar. Galdikas bersama timnya memberikan perawatan dan pelatihan kepada orangutan tersebut, dengan tujuan untuk melepaskan mereka kembali ke alam liar setelah mereka siap.

Salah satu keberhasilan terbesar Galdikas adalah rehabilitasi banyak orangutan yang berhasil hidup mandiri di alam liar. Proses ini sangat rumit, karena orangutan yang dibesarkan oleh manusia sering kali kehilangan insting alaminya. Namun, dengan kesabaran dan komitmen, Galdikas dan timnya berhasil memulihkan banyak orangutan yang kemudian menjadi simbol kebangkitan populasi mereka di Kalimantan.

Melawan Deforestasi

Galdikas tidak hanya fokus pada rehabilitasi orangutan, tetapi juga pada perlindungan habitat mereka. Ia dengan gigih melawan deforestasi akibat pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit, yang menjadi ancaman terbesar bagi hutan tropis Kalimantan dan rumah bagi ribuan orangutan. Galdikas berjuang di kancah internasional untuk menyadarkan dunia tentang dampak buruk perkebunan kelapa sawit terhadap orangutan dan keanekaragaman hayati hutan tropis. Ia mengadvokasi penggunaan kelapa sawit berkelanjutan dan mendorong perusahaan-perusahaan besar untuk bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Dampak yang Menginspirasi

Kisah perjuangan Dr. Biruté Galdikas menginspirasi banyak orang di seluruh dunia. Ia telah berhasil mengubah pandangan global tentang konservasi orangutan dan pentingnya menjaga hutan hujan tropis. Meski menghadapi tantangan besar, termasuk ancaman pribadi dan hambatan politik, ia tetap teguh pada misinya untuk melindungi orangutan dan habitat mereka.

Berkat dedikasi Galdikas, banyak orangutan yang telah diselamatkan dan dikembalikan ke alam liar. Camp Leakey telah menjadi pusat penelitian penting dan simbol harapan bagi konservasi satwa liar di Indonesia. Hingga hari ini, Galdikas terus aktif dalam upaya konservasi, menginspirasi generasi muda untuk peduli terhadap lingkungan dan satwa liar yang terancam punah.

Perjuangannya tidak hanya menyelamatkan orangutan tetapi juga menjadi bukti bahwa satu individu dengan tekad yang kuat dapat membuat perbedaan besar dalam melindungi alam dan makhluk hidup di dalamnya. Melanjutkan perjuangannya, Anda bisa memelihara lingkungan dengan memesan tiket kapal dan berpetualang menuju konservasi penting lainnya.